Suasana kelas |
Rabu, 11 Maret 2015 pertama kalinya kami mahasiswi program studi
farmasi fakultas ilmu kesehatan universitas darussalam mengadakan kegiatan yang
bernama “tutorial KMI”. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu santriwati kelas
lima KMI dalam meningkatkan pemahaman ilmu pengetauan umum yang meliputi :
kimia, matematika dan fisika serta untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan para mahasiswi Farmasi dalam bentuk pengajaran. Jadi, selain
mendapat ilmu pengetahuan umum kami dapat membagi ilmu tersebut kepada
santriwati seperti dalam mahfudzot :
Persiapan |
العلم
بلا عمل كالسجر بلا ثمر
“Ilmu tanpa pengamalan
bagaikan pohon yang tidak berbuah”
Dengan mengangkat tema ‘Mengajar untuk Belajar’, Program yang
dilaksankan dalam bentuk seperti bimbingan belajar ini dilaksankan setiap sabtu
malam di setiap minggunya. Kegiatan ini akan diprogramkan ada dalam setiap
tahunnya demi merubah mindset bahwa ‘anak pondok’ hanya bisa bergelut
dengan ilmu agama dan demi memberikan kontibusi ke Pondok Modern Darussalam
Gontor ini, karena keduanya antara ilmu agama dan ilmu science harus berjalan
beriringan.
Tidak mudah untuk mengajar santriwati KMI, kedudukan kami yang
bukanlah mahasiswi guru mungkin menjadikan kami sedikit canggung dan grogi
ketika dihadapkan dengan santriwati yang cerdas-cerdas serta ilmu kami yang
memang masih kurang dalam penguasaan materi membuat kami merasa takut. Namun,
itu tak jadi masalah untuk kami karena niatlah yang awalnya membawa kami untuk
berdiri dihadapan mujahidah-mujahidah masa depan.
Berawal dari pengalaman dahulu ketika menjadi santriwati KMI. Saat
masih minimnya mata pelajaran eksak seperti matematika, kimia, dan fisika. Dan
pada akhirnya kami mendapat pengabdian menjadi mahasiswi murni dengan prodi
farmasi dan gizi yang keduanya mengedepankan ilmu-ilmu eksakta. Sungguh betapa
mati kepayangnya kami dihadapkan dengan suatu pelajaran yang hanya pernah
diajarkan 1 kali seumur hidup di pondok. Betapa kami seakan-akan baru terlahir
di dunia dan tak mengerti satupun yang dilantunkan. Betapa ‘dengdong’nya kami
didepan para dosen-dosen yang lulusan universitas bergengsi. Namun, dari
ketidaktahuan kami itu muncullah semangat untuk bangkit dari zaman jahiliyyah.
Menabuhkan genderang ‘Islamisasi ilmu pengetahuan’ dibawah naungan Pondok dan
Universitas tercinta ini. Menyingsingkan lengan untuk sebuah perjuangan demi
kemajuan agama ini. الفضل للمبتدي. Sepenggal kalimat
tersebut yang selalu menggugah semangat kami agar terus berkobar dan menjadi
seorang yang lebih baik dan lebih baik lagi. (anggun m)
0 komentar:
Posting Komentar